Di dalam belantaranya hutan Gunung Mandeu terdapat sebuah tempat yang dibangun dengan susunan batu dengan tebal sekitar 50cm dan tinggi 60cm. Susunan batu ini berada di sebuah tempat yang agak rata dengan panjang kira – kira 70 meter dan lebar 30 meter yang memanjang dari arah utara ke selatan. Sedangkan bagian barat langsung berbatasan dengan batuan terjal. Di dalam areal ini terdapat bongkahan – bongkahan batu besar yang tak bisa dipindahkan dibiarkan pada posisinya. Inilah Knudak Tuan sebuah tempat bersejarah yang sedikit memberi gambaran bahwa di zaman dahulu telah ada manusia yang menghuni tempat ini. Di sini leluhur orang Mandeu berkumpul membicarakan hal hal yang berkaitan dengan kehidupan mereka.
Gunung Mandeu terletak di Desa Raimanus, Kecamatan Raimanuk. Jarak dari Atambua sebagai ibukota Kabupaten Belu sekitar 40 km. Gunung Mandeu dengan ketinggian kurang lebih 1000 m dpl. Gunung ini merupakan sebuah destinasi wisata istimewa karena menawarkan tiga jenis obyek wisata sekaligus yakni; obyek wisata alam, minat khusus, budaya. Karena masih baru; belum ada fasilitas penunjang yang terdapat di dalamnya.
Ketika berada di kaki Gunung Mandeu anda telah disambut dengan hutan yang masih lebat mulai dari kaki gunung sampai puncaknya. Dengan demikian pada saat anda mendaki Gunung ini anda akan berjalan dalam lebatnya dedaunan yang tak ditembusi cahaya matahari. Selain menawarkan keindahan alamnya, Gunung Mandeu sebenarnya menyimpan banyak bukti sejarah keberadaan kehidupan manusia di masa lampau. Di tempat ini kita dapat melihat situs – situs peninggalan leluhur orang Mandeu berupa beberapa bekas perkampungan yang didirikan di atas bebatuan yang dikelilingi pagar batu dengan lebarnya sekitar 60cm dan tinggi 50 cm. Pagar batu ini berfungsi sebagai benteng pertahanan untuk mempertahankan keberadaan mereka pada saat diserang musuh. Selain perkampungan tersebut adapula peninggalan lainnya berupa ksadan – ksadan dan beberapa mata air sakral yang kesakralanya masih dapat dirasakan hingga saat ini.
Ketika berada di kaki Gunung Mandeu anda telah disambut dengan hutan yang masih lebat mulai dari kaki gunung sampai puncaknya. Dengan demikian pada saat anda mendaki Gunung ini anda akan berjalan dalam lebatnya dedaunan yang tak ditembusi cahaya matahari. Selain menawarkan keindahan alamnya, Gunung Mandeu sebenarnya menyimpan banyak bukti sejarah keberadaan kehidupan manusia di masa lampau. Di tempat ini kita dapat melihat situs – situs peninggalan leluhur orang Mandeu berupa beberapa bekas perkampungan yang didirikan di atas bebatuan yang dikelilingi pagar batu dengan lebarnya sekitar 60cm dan tinggi 50 cm. Pagar batu ini berfungsi sebagai benteng pertahanan untuk mempertahankan keberadaan mereka pada saat diserang musuh. Selain perkampungan tersebut adapula peninggalan lainnya berupa ksadan – ksadan dan beberapa mata air sakral yang kesakralanya masih dapat dirasakan hingga saat ini.